Halo sobat gembira! Jumpa lagi dengan Danies. Seperti yang pernah saya janjikan di post sebelumnya tentang Pengalaman Berobat ke Psikiater Menggunakan BPJS, kali ini saya mau bahas gimana caranya ganti rumah sakit rujukan dari FKTP menggunakan BPJS.
Selama saya hidup dua setengah dekade, pasti ada aja orang yang gak cocok sama saya, termasuk dalam memilih dokter (secara umum). Dalam hal berobat ke psikiater pun hal ini berlaku. Awalnya saya merasa cocok dengan psikiater di rumah sakit rujukan dari FKTP yang awal sekali, psikiater di poli jiwa salah satu rumah sakit di Jakarta Timur. Namun, hal tersebut hanya bertahan sekitar 6 bulan. Saya juga sempat berhenti paksa selama beberapa bulan karena ketika itu saya merasa baik-baik saja tanpa obat dan konsultasi rutin. Namun, saya mengalami kembali gejala yang pernah saya alami, seperti tidur berkepanjangan, hilang minat pada hal yang saya sukai, dan menarik diri dari lingkungan. Sehingga saya memutuskan untuk kembali ke psikiater.
Hal yang membuat saya merasa kurang cocok dengan psikiater sebelumnya adalah dokternya tidak terlalu detail dalam menjawab pertanyaan saya. Sedangkan, saya butuh jawaban yang detail atas pertanyaan saya mengenai kondisi saya. Langkah pertama adalah saya memperbaharui surat rujukan dari FKTP ke poli jiwa rumah sakit. Saya bertanya ke perawat apakah saya bisa pindah rumah sakit? Ternyata jawabannya bisa. Langsung saja dibuatkan surat rujukan ke poli jiwa salah satu rumah sakit di Jakarta Pusat.
Lucky me, psikiater yang baru (hingga saat ini) mendengarkan keluh kesah saya dengan saksama dan menjawab pertanyaan saya dengan terperinci. Psikiater yang sebelumnya juga aktif mendengarkan, hanya saja kurang detail dalam memberi jawaban atas pertanyaan saya. Saya tidak bermaksud untuk menjelekkan psikiater yang sebelumnya. Saya hanya mengutarakan bahwa ada ketidakcocokan antara kebutuhan saya akan hal detail dengan pelayanan dari psikiater tersebut yang kurang detail.
Dengan psikiater yang baru ini, kurang lebih saya sudah 5 kali konsultasi. Saya sempat diresepkan 2 jenis obat, saat ini salah satu obat tersebut sudah diperbolehkan untuk stop dikonsumsi, dan obat lainnya dikurangi dosisnya. Gejala-gejala yang saya alami juga berangsur berkurang frekuensi dan keparahannya. It means, I am getting better. Hopefully saya bisa sepenuhnya berhenti konsumsi obat-obatan dari psikiater, karena sejujurnya saya cukup lelah mengonsumsi obat-obatan tersebut dan bolak-balik konsultasi hahaha.
Oh iya, surat rujukan berlaku untuk 3 bulan ke depan sejak dibuat, kurang lebih bisa dipakai hingga 3 kali konsultasi (jika konsultasi dilakukan sebulan sekali). Jika ingin konsultasi yang keempat kali dan seterusnya setelah masa berlaku surat rujukan habis, maka surat rujukan perlu diperbaharui di FKTP terlebih dahulu. Selama saya berobat, biaya konsultasi dan obat sepenuhnya di-cover oleh BPJS. Hanya saja pihak farmasi rumah sakit meminta fotokopi KTP ketika saya menerima obat.
Mungkin cukup sekian informasi yang bisa saya bagikan. Jika ada tanggapan atau pertanyaan, silakan sampaikan di kolom komentar. Semoga kita semua selalu dalam kondisi sehat jiwa dan raga. Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa di tulisan berikutnya!